INHERITANCE by Christopher Paolini
Eragon 4
Akhirnya terbit juga nih buku...., sampai sudah lupa sudah berapa tahun sejak buku terakhir Brisingr terbit.
Semua berawal dengan Eragon...
Dan berakhir dengan Warisan.
Beberapa waktu lalu, Eragon––Shadeslayer, Penunggang Naga––bukanlah siapa-siapa, hanya bocah petani miskin. Naganya, Saphira, cuma batu biru di hutan. Sekarang, nasib seluruh umat manusia berada di tangan mereka.
Latihan dan pertempuran selama berbulan-bulan yang panjang membawa kemenangan dan harapan, tapi juga duka mencekam. Namun, pertempuran yang sesungguhnya belumlah terjadi: mereka harus berhadapan dengan Galbatorix. Mereka mesti cukup kuat untuk mengalahkannya. Dan kalau mereka tidak mampu, berarti yang lain tidak punya peluang.
Tidak ada yang menyangka sang Penunggang dan naganya akan mampu sampai sejauh ini. Tetapi, sanggupkah mereka menggulingkan si raja jahat dan mengembalikan keadilan ke Alagaƫsia? Dan kalaupun sanggup, seberapa besarkah pengorbanan yang harus dilakukan?
KEPULAUAN REMPAH-REMPAH by M Adnan Amal
Perjalanan Maluku Utara 1250-1950
Informasi mengenai Maluku Utara langka. Kalau pun ada berasal dari abad ke-16, ketika Portugis datang. Sejak kedatangan VOC informasi tentang Ntsantara melulu di daerah Jawa dan Sumatera. Melalui buku ini Adnal Amal mengisi kekosongan informasi mengenai Maluku Utara sampai selesainya revolusi kemerdekaan.
Buku ini terbit pertama kali pada 2007 oleh Gora Pustaka Indonesia, kemudian Pusat Kajian Agama dan Masyarakat UIN Alaudin Makassar.
47 MUSEUM JAKARTA by Edi Dimyati
Panduan Sang Petualang
47 MUSEUM JAKARTA by Edi Dimyati
Panduan Sang Petualang
Museum bukanlah gudang tempat menampung benda-benda mati yang membosankan dan bukan pula tempat menyimpan barang rongsokan yang tak berguna.
Di dalam museum, kita bisa menemukan kisah panjang perjalanan sejarah. Kita bisa belajar soal kejayaan , kegemilangan, masa keemasan bahkan kepedihan , keruntuhan, serta keterpurukan sebuah bangsa. Dari museum pula kita bisa mendapatkan banyak pesan sakral, pikiran, ide kreatif, cita-cita, dan karya fenomenal.
Buku ini mengabadikan tempat-tempat wisata penuh edukasi. Edi Damyati mengupas secara mendetal 47 museum di Jakarta, mulai dari museum yang sudah tenar, museum yang samar-samar kita ketahui keberadaannya, sampai museum "ajaib" yang nyaris tak pernah kita dengar.
Ayo, kita buktikan bahwa Jakarta benar-benar kota yang bertabur museum!
Sial seringkali diterima sebagai beban hidup. Dalam buku ini Benny Rachmadi membalik sial dari beban hidup ke keriangan hidup yang bisa menjadi bahan tertawaan semua orang
ERAGON by Christopher Paolini
Pada awalnya, buku karangan Christopher Paolini ini direncanakan akan dibuat tiga buku saja, namun karena kerumitan buku ketiga yang berakibat menjadi lebih tebal daripada yang ia perkirakan, maka ia memperpanjang kisah Eragon menjadi empat buku. Trilogi Warisan menjadi siklus Warisan. Buku ini menceritakan tentang Klan Penunggang Naga dengan naga-naganya yang hidup di daratan Alagaesia, mereka senantiasa menjaga ketentraman kehidupan daratan Alagaesia yang menjadikan negeri ini pun mengalami masa kejayaan. Namun, Klan Penunggang Naga punah karena salah seorang berkhianat dan membujuk Penunggang-Penunggang lain mengikuti jejaknya. Maka pertumpahan darah antar penunggang pun terjadi, dan Kaum Terkutuk (penunggang yang berkhianat) memenangi pertarungannya. Sang pengkhianat bernama Galbatorix, yang sekarang menjadi raja Alagaesia. Ia memerintah dengan kejam, sehingga beberapa orang yang setia pada klan Penungfang memberontak dan membentuk kelompok Varden. Galbatorix memiliki 3 butir telur naga, yang ia tunggu bertahun-tahun untuk menetas di bawah kekuasaannya, sehingga 3 orang Penunggang baru akan menjadi anak buahnya. Sayangnya, salah satu telur berhasil dicuri para Varden. Arya, wanita elf, merupakan salah satu dari yang terlibat pencurian telur naga dari Galbatorix, berniat membawanya je Varden, kelompok berbagai ras yang menentang Galbatorix. Disergap oleh Durza, Shade. Dan Arya pun dengan sihir memindahkan telur tersebut ke Pegunungan Spine. Arya ditahan oleh Durza, dan dijadikan tawanan di Gil’ead.
Eragon, anak petani berusia lima belas tahun yang tinggal di Carvahall, terkejut ketika menemukan batu biru mengilap di pegunungan Spine ketika sedang berburu. Eragon membawa batu itu ke pertanian tempat ia bersama pamannya, Garrow, dan sepupunya, Roran. Garrow dan alhmarhumah istrinya, Marian yang membesarkan Eragon. Selena, ibu Eragon adalah saudara Garrow yang menitipkan anaknya, Eragon untuk tinggal bersamanya, dan ia pergi karena suatu hal. Tidak ada yang tahu soal ayahnya.
Roran yang usianya sebentar lagi genap akan dijadikan tentara oleh kerjaan, memutuskan untuk pergi merantau dan pergi dari Carvahall agar tidak dijadikan tentara kerajaan.
Beberapa hari kemudian, batu itu menetas dan didapati bahwa batu tersebut merupakan telur naga. Ketika Eragon menyentuh anak naga betina itu, di telapak tangannya muncul tanda berwarna keperakan, dan terbentuk ikatan tak terputuskan antara Eragon dengan naga itu. Naga itu bernama Saphira.
Galbatorix yang mengetahui kehilangan telur itu, memberikan tugas kepada Shade untuk mencari batu yang dulu merupakan telur Saphira. Ia mengingat ramalan kaum Varden bahwa waktu bagi penunggang naga akan tiba, dan Galbatorix akan ditantang dan dikalahkan pada suatu saat. Durza pun memanggil dua Ra’zac, makhluk asing berpenampilan bengis dan tiba di Carvahall, Eragon dan Saphira berhasil menghindari mereka, tetapi kedua Ra’zac menghancurkan rumah Eragon dan membunuh Garrow. Eragon bersumpah akan mencari dan membunuh Ra’zac.
Bersama brom, pendongeng Carvahall, Eragon dan Saphira menuju selatan untuk bergabung dengan kaum Varden. Selama perjalanan, Eragon belajar bertarung dan menggunakan sihir.. Brom memberinya pedang merah bernama Zar’roc, yang dulu merupakan pedang Penunggang Naga, walaupun si pendongeng itu tidak mau mengatakan bagaimana ia bisa memperolehnya.
Mereka pun mengunjungi kota Teirm, membeli perbekalan. Eragon diramali oleh ahli tanaman obat, Angela bahwa peperangan dekat di depan mata.
Lewat mimpinya Eragon mengetahui bahwa Arya berada di Gil’ead, dengan segenap keberanian ia berniat untuk membebaskan Arya. Eragon bertemu dengan Shade, ketika Shade hendak membunuh Eragon, Brom datang untuk menyelamatkan Eragon dan ia pun terkena tusukan dari pedang Shade. Dengan bantuan Murtagh, Eragon melarikan dri dari penjara sambil membawa Arya dan Brom. Arya telah diracun dan butuh bantuan medis dari kaum Varden segera. Brom sekarat dan akhirnya meninggal. Ia dikuburkan dengan sihir oleh Saphira. Eragon dan Saphira pun mendapati bahwa Brom adalah penunggang pula. Naganya dibunuh oleh Morzan, salah satu kaum terkutuk.
Dikejar segerombolan Urgal, mereka melarikan diri ke Varden. Sesampainya di Varden, Eragon memperkenalkan diri kepada Ajihad, pemimpin Varden sebagai penunggang dan menunjukkan naganya. Arya segera diobati oleh kaum Varden, dan Murtagh dipenjara, karena keturunan Morzan, yang merupakan kaum terkutuk atau sekutu Galbatorix. Morzan terbunuh oleh Brom. Murtagh, secara tidak berhasil meyakinkan bahwa ia mencela perbuatan ayahnya dan meninggalkan Galbatorix untuk menjalani hidupnya sendiri.
Durza menggalang kekuatan seluruh pasukan Galbatorix untuk menyerang Varden. Pasukan Galbatorix datang melalui terowongan-terowongan kurcaci. Pertempuran terjadi. Durza yang sedemikian kuat, dengan mudah membuat kewalahan Saphira dan Eragon. Namun akhirnya Eragon mendapatkan saat yang tepat untuk menikam jantung Durza. Pertarungan pun dimenangi oleh kaum Varden.
Ketika Eragon sadarkan diri, Arya tengah di perjalanan menuju Ellesmera, ibukota para elf.
Eragon secara telepatis dihubungi sosok yang menyebut diriinya sebagai Togira Ikonoka-si Cacat yang Utuh. Di akhir buku ini, Eragon memutuskan bahwa ia akan menemukan Togira Ikonoka ini dan berguru kepadanya.
SEJARAH DUNIA KUNO by Susan Wise Bauer
This was the end of the old Rome. But it would turn out to be the rise of something much more powerful, both for good and for evil. (p.777). Apa yang terlintas di benak kita ketika membaca ending sebuah buku seperti di atas? Dan bukan sembarang buku, melainkan sebuah buku sejarah dengan tebal nyaris 800 halaman?
Pertama kali ketika saya menerima buku tersebut, setelah puas melihat judul, sinopsis, review dan acknowledgement-nya, saya langsung membuka (karena iseng, memang), halaman terakhir di mana terdapat kalimat terakhir dari "buku berat" ini. Waktu itu imaji yang terlintas di benak saya adalah sebuah ending yang "tidak biasa" untuk sebuah buku sejarah, tidak datar, tidak monoton, tapi menyimpan sebuah "sisa akhir" dari rangkaian aksi luar biasa sebelumnya, sekaligus menjanjikan sebuah "episode" berikutnya yang lebih memukau.
Seperti menonton bagian akhir dari Lord of The Rings episode pertama atau kedua. Ada kesan kepuasan, pemenuhan (accomplishment), dan pencerahan dari babak yang baru saja kita lewati. Sebuah ending yang sungguh "hidup". Kesan ini sesungguhnya memang terdapat di seluruh bagian buku The History of the Ancient World, From the Earliest Account to the Fall of Rome, karya penulis sejarah Susan Wise Bauer. Membaca karya Bauer ini seperti menonton sebuah film-film sejarah kolosal, seperti Alexander The Great atau Julius Caesar.
Pembaca tidak dibiarkan berlama-lama larut dalam kebosanan membaca fakta-fakta sejarah seperti kejadian, tanggal, tahun dan nama pelaku. Nama pelaku sejarah dalam buku ini tidak hanya sekadar nama untuk dihapalkan, melainkan mempunyai kekuatan pribadi, atau dengan kata lain, menjadi sebuah karakter penentu jalannya cerita. Kejadian pun bukan hanya diuraikan sebab akibatnya, melainkan dipaparkan dengan hidup, dilengkapi fakta-fakta lain yang biasanya diabaikan dalam buku sejarah lainnya, seperti peninggalan arkeologi, peta dan alur waktu (time line).
Bauer sendiri ketika diminta menulis ini cukup ragu-ragu. Bayangkan, dia (yang kini mengajar di College of William & Mary, Virginia, AS) harus menulis sebuah buku sejarah dunia lama yang komprehensif. Menurut penuturannya, siapa pun yang mendengar proyek yang ia kerjakan itu, pastilah akan menertawakannya.
Namun, berkat arahan dan support dari editornya di W.W. Norton, New York, Bauer menerima tantangan ini dan menuliskan semuanya dengan gaya naratif yang unik. Hasilnya? Sebuah buku tentang sejarah dunia lama yang sangat komprehensif (dan pasti tebal), namun tetap enak dibaca, bahkan oleh orang awam sekali pun.
BATAVIA 1740 by Windoro Adi
OBLADI OBLADA LIFE GOES ON by Muhammad Misrad
Buku ini merupakan kumpulan rubrik Mice Cartoon di Harian Kompas sejak Juli 2010. Selain tetap kritis dan getir, Mice berkisah juga perihal pekerjaan yang kini ia tekuni. Seru deh...
OPLU BUDAK MOTOR by Kuskus Kusmayadi
Tanguy & Leverdure
PENDIDIKAN PARA ELANG by Jean Michel Charlier, Uderzo
Michel Tanguy dan Laverdure, sahabat sekaligus rekan penerbangnya, baru saja bergabung dengan skuadron penerbang pesawat pemburu prancis yang bermarkas di pangkalan Mknes, Maroko. Sejak hari pertama mereka sudah mendapat masalah karena keisengan Laverdure.
SEJARAH DUNIA KUNO by Susan Wise Bauer
This was the end of the old Rome. But it would turn out to be the rise of something much more powerful, both for good and for evil. (p.777). Apa yang terlintas di benak kita ketika membaca ending sebuah buku seperti di atas? Dan bukan sembarang buku, melainkan sebuah buku sejarah dengan tebal nyaris 800 halaman?
Pertama kali ketika saya menerima buku tersebut, setelah puas melihat judul, sinopsis, review dan acknowledgement-nya, saya langsung membuka (karena iseng, memang), halaman terakhir di mana terdapat kalimat terakhir dari "buku berat" ini. Waktu itu imaji yang terlintas di benak saya adalah sebuah ending yang "tidak biasa" untuk sebuah buku sejarah, tidak datar, tidak monoton, tapi menyimpan sebuah "sisa akhir" dari rangkaian aksi luar biasa sebelumnya, sekaligus menjanjikan sebuah "episode" berikutnya yang lebih memukau.
Seperti menonton bagian akhir dari Lord of The Rings episode pertama atau kedua. Ada kesan kepuasan, pemenuhan (accomplishment), dan pencerahan dari babak yang baru saja kita lewati. Sebuah ending yang sungguh "hidup". Kesan ini sesungguhnya memang terdapat di seluruh bagian buku The History of the Ancient World, From the Earliest Account to the Fall of Rome, karya penulis sejarah Susan Wise Bauer. Membaca karya Bauer ini seperti menonton sebuah film-film sejarah kolosal, seperti Alexander The Great atau Julius Caesar.
Pembaca tidak dibiarkan berlama-lama larut dalam kebosanan membaca fakta-fakta sejarah seperti kejadian, tanggal, tahun dan nama pelaku. Nama pelaku sejarah dalam buku ini tidak hanya sekadar nama untuk dihapalkan, melainkan mempunyai kekuatan pribadi, atau dengan kata lain, menjadi sebuah karakter penentu jalannya cerita. Kejadian pun bukan hanya diuraikan sebab akibatnya, melainkan dipaparkan dengan hidup, dilengkapi fakta-fakta lain yang biasanya diabaikan dalam buku sejarah lainnya, seperti peninggalan arkeologi, peta dan alur waktu (time line).
Bauer sendiri ketika diminta menulis ini cukup ragu-ragu. Bayangkan, dia (yang kini mengajar di College of William & Mary, Virginia, AS) harus menulis sebuah buku sejarah dunia lama yang komprehensif. Menurut penuturannya, siapa pun yang mendengar proyek yang ia kerjakan itu, pastilah akan menertawakannya.
Namun, berkat arahan dan support dari editornya di W.W. Norton, New York, Bauer menerima tantangan ini dan menuliskan semuanya dengan gaya naratif yang unik. Hasilnya? Sebuah buku tentang sejarah dunia lama yang sangat komprehensif (dan pasti tebal), namun tetap enak dibaca, bahkan oleh orang awam sekali pun.
BATAVIA 1740 by Windoro Adi
Di akhir abad ke-19, sebuah kota melahirkan etnisnya sendiri. Tradisi dan budayanya diikat oleh Islam yang bersahabat, terbuka, dan memberi ruang bagi yang lain. Proses "menjadi" itu berlangsung di tengah pahit getir perbudakan. Arsiteknya adalah orang-orang pinggiran dan dikembangkan oleh kaum berada dan terpelajar di kota.
Kota itu bernama Batavia. Etnis dan budayanya disebut Betawi--Betawi pinggiran dan Betawi Tengah. Batavia dan Betawi, seperti sebuah rumah dengan penghuninya. Kota bukan lagi sekadar tempat mencari atau menghamburkan uang, tetapi menjadi tempat yang baik membangun tradisi dan mengikat kebersamaan.
Dalam perjalanan waktu, ada tradisi yang memudar bahkan hi lang semangat dan keindahannya. Tetapi di sisi lain, harapan akan gagasan-gagasan untuk membangun tradisi baru masih terus mengalir hingga kini. Mudah-mudahan buku ini bisa ikut membuka kembali proses "menjadi" orang Jakarta sehingga Jakarta tak lagi sekadar tempat bagi orang-orang asing datang dan pergi.
OBLADI OBLADA LIFE GOES ON by Muhammad Misrad
Buku ini merupakan kumpulan rubrik Mice Cartoon di Harian Kompas sejak Juli 2010. Selain tetap kritis dan getir, Mice berkisah juga perihal pekerjaan yang kini ia tekuni. Seru deh...
OPLU BUDAK MOTOR by Kuskus Kusmayadi
Kolik Die Harder Biker menampilkan kejadian-kejadian kocak yang kerap dialami pengendara motor di jalan. Pastinya, bikers tak akan asing lagi dengan peristiwa yang didokumentasikan dalam buku ini. Namun komik ini tak hanya ditujukan bagi bikers atau pecinta motor. Pembaca yang bukan bikers pun dapat menikmatinya dan memahami bahwa di luar perilaku bikers yang cenderung dipandang ugal-ugalan, ternyata bikers juga punya suka duka seperti manusia lainnya.
***
Oplu Budak Motor! Sebuah karakter komik yang unik dan sangat ngartun. Abah Kuskus berhasil membuat ketawa pembacanya.… pengalaman unik budak motor ini bisa melepaskan ketawa pembacanya secara pol! (Ahmad Zeni – komikus-Pragatcomic)
Kesan gue tentang Oplu: Sederhana, unik, dan gokil. Itulah Oplu! :) (Wisnu Lee – komikus Gibug &; Oncom
Tanguy & Leverdure
PENDIDIKAN PARA ELANG by Jean Michel Charlier, Uderzo
Michel Tanguy dan Laverdure, sahabat sekaligus rekan penerbangnya, baru saja bergabung dengan skuadron penerbang pesawat pemburu prancis yang bermarkas di pangkalan Mknes, Maroko. Sejak hari pertama mereka sudah mendapat masalah karena keisengan Laverdure.
Tapi, kemampuan terbang mereka tak bisa dipandang remeh, sehingga mereka pun dimasukkan dalam Skuadron 1 di bawah pengawasan instruktur hebat tapi pemberang bernama Kapten Darnier.
Mereka juga bertemu dengan Saint Hlier, pilot penyendiri yang selalu dibayang-bayangi nama besar ayahnya dalam sebuah insiden di udara.
No comments:
Post a Comment